Bubble Spot
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Site Joiner


You are not connected. Please login or register

Pengemis Terkaya Di Indonesia

3 posters

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

1Pengemis Terkaya Di Indonesia Empty Pengemis Terkaya Di Indonesia 2010-08-12, 10:35

Raffifadli

Raffifadli


Pengemis Terkaya Di Indonesia Artikelbig13_1

Cak
To, begitu dia biasa dipanggil. Besar di keluarga pengemis, berkarir
sebagai pengemis, dan sekarang jadi bos puluhan pengemis di Surabaya.
Dari jalur minta-minta itu, dia sekarang punya dua sepeda motor, sebuah
mobil gagah, dan empat rumah. Jangan-jangan punya rumah di Menteng tuch. Berikut kisah hidupnya.

Cak
To tak mau nama aslinya dipublikasikan. Dia juga tak mau wajahnya
terlihat ketika difoto untuk harian ini. Tapi, Cak To mau bercerita
cukup banyak tentang hidup dan ''karir''-nya. Dari anak pasangan
pengemis yang ikut mengemis, hingga sekarang menjadi bos bagi sekitar 54
pengemis di Surabaya.

Setelah puluhan tahun mengemis, Cak To
sekarang memang bisa lebih menikmati hidup. Sejak 2000, dia tak perlu
lagi meminta-minta di jalanan atau perumahan. Cukup mengelola 54 anak
buahnya, uang mengalir teratur ke kantong.

Sekarang, setiap hari,
dia mengaku mendapatkan pemasukan bersih Rp 200 ribu hingga Rp 300
ribu. Berarti, dalam sebulan, dia punya pendapatan Rp 6 juta hingga Rp 9
juta.

Cak To sekarang juga sudah punya rumah di kawasan Surabaya
Barat, yang didirikan di atas tanah seluas 400 meter persegi. Di
kampung halamannya di Madura, Cak To sudah membangun dua rumah lagi.
Satu untuk dirinya, satu lagi untuk emak dan bapaknya yang sudah renta.
Selain itu, ada satu lagi rumah yang dia bangun di Kota Semarang.

Untuk ke mana-mana, Cak To memiliki dua sepeda motor Honda Supra Fit dan sebuah mobil Honda CR-V kinclong keluaran 2004.

Tidak
mudah menemui seorang bos pengemis. Ketika menemui wartawan harian ini
di tempat yang sudah dijanjikan, Cak To datang menggunakan mobil Honda
CR-V-nya yang berwarna biru metalik.

Meski punya mobil yang
kinclong, penampilan Cak To memang tidak terlihat seperti ''orang
mampu''. Badannya kurus, kulitnya hitam, dengan rambut berombak dan
terkesan awut-awutan. Dari gaya bicara, orang juga akan menebak bahwa
pria kelahiran 1960 itu tak mengenyam pendidikan cukup. Cak To memang
tak pernah menamatkan sekolah dasar.

Dengan bahasa Madura yang
sesekali dicampur bahasa Indonesia, pria beranak dua itu mengaku sadar
bahwa profesinya akan selalu dicibir orang. Namun, pria asal Bangkalan
tersebut tidak peduli. ''Yang penting halal,'' ujarnya mantap.

Cak
To bercerita, hampir seluruh hidupnya dia jalani sebagai pengemis.
Sulung di antara empat bersaudara itu menjalani dunia tersebut sejak
sebelum usia sepuluh tahun. Menurtu dia, tidak lama setelah peristiwa
pemberontakan G-30-S/PKI.

Maklum, emak dan bapaknya dulu
pengemis di Bangkalan. ''Dulu awalnya saya diajak Emak untuk
meminta-minta di perempatan,'' ungkapnya.

Karena mengemis di
Bangkalan kurang ''menjanjikan'', awal 1970-an, Cak To diajak orang tua
pindah ke Surabaya. Adik-adiknya tidak ikut, dititipkan di rumah nenek
di sebuah desa di sekitar Bangkalan. Tempat tinggal mereka yang pertama
adalah di emprean sebuah toko di kawasan Jembatan Merah.

Bertahun-tahun
lamanya mereka menjadi pengemis di Surabaya. Ketika remaja, ''bakat''
Cak To untuk menjadi bos pengemis mulai terlihat.

Waktu itu,
uang yang mereka dapatkan dari meminta-minta sering dirampas preman.
Bapak Cak To mulai sakit-sakitan, tak kuasa membela keluarga. Sebagai
anak tertua, Cak To-lah yang melawan. ''Saya sering berkelahi untuk
mempertahankan uang,'' ungkapnya bangga.

Meski berperawakan kurus
dan hanya bertinggi badan 155 cm, Cak To berani melawan siapa pun. Dia
bahkan tak segan menyerang musuhnya menggunakan pisau jika uangnya
dirampas. Karena keberaniannya itulah, pria berambut ikal tersebut
lantas disegani di kalangan pengemis. ''Wis tak nampek. Mon la nyalla
sebet (Kalau dia bikin gara-gara, langsung saya sabet, Red),'' tegasnya.

Selain
harus menghadapi preman, pengalaman tidak menyenangkan terjadi ketika
dia atau keluarga lain terkena razia petugas Satpol PP. ''Kami berpencar
kalau mengemis,'' jelasnya.

Kalau ada keluarga yang terkena razia, mau tidak mau mereka harus mengeluarkan uang hingga ratusan ribu untuk membebaskan.

Cak
To tergolong pengemis yang mau belajar. Bertahun-tahun mengemis,
berbagai ''ilmu'' dia dapatkan untuk terus meningkatkan penghasilan.
Mulai cara berdandan, cara berbicara, cara menghadapi aparat, dan
sebagainya.

Makin lama, Cak To menjadi makin senior, hingga
menjadi mentor bagi pengemis yang lain. Penghasilannya pun terus
meningkat. Pada pertengahan 1990, penghasilan Cak To sudah mencapai Rp
30 ribu sampai Rp 50 ribu per hari. ''Pokoknya sudah enak,'' katanya.

Dengan
penghasilan yang terus meningkat, Cak To mampu membeli sebuah rumah
sederhana di kampungnya. Saat pulang kampung, dia sering membelikan
oleh-oleh cukup mewah. ''Saya pernah beli oleh-oleh sebuah tape recorder
dan TV 14 inci,'' kenangnya.

Saat itulah, Cak To mulai meniti langkah menjadi seorang bos pengemis. Dia mulai mengumpulkan anak buah.

Cerita
tentang ''keberhasilan'' Cak To menyebar cepat di kampungnya. Empat
teman seumuran mengikutinya ke Surabaya. ''Kasihan, panen mereka gagal.
Ya sudah, saya ajak saja,'' ujarnya enteng.

Sebelum ke Surabaya,
Cak To mengajari mereka cara menjadi pengemis yang baik. Pelajaran itu
terus dia lanjutkan ketika mereka tinggal di rumah kontrakan di kawasan
Surabaya Barat. ''Kali pertama, teman-teman mengaku malu. Tapi, saya
meyakinkan bahwa dengan pekerjaan ini, mereka bisa membantu saudara di
kampung,'' tegasnya.

Karena sudah mengemis sebagai kelompok,
mereka pun bagi-bagi wilayah kerja. Ada yang ke perumahan di kawasan
Surabaya Selatan, ada yang ke Surabaya Timur.

Agar tidak
mencolok, ketika berangkat, mereka berpakaian rapi. Ketika sampai di
''pos khusus'', Cak To dan empat rekannya itu lantas mengganti
penampilan. Tampil compang-camping untuk menarik iba dan uang recehan.

Hanya
setahun mengemis, kehidupan empat rekan tersebut menunjukkan perbaikan.
Mereka tak lagi menumpang di rumah Cak To. Sudah punya kontrakan
sendiri-sendiri.

Pada 1996 itu pula, pada usia ke-36, Cak To
mengakhiri masa lajang. Dia menyunting seorang gadis di kampungnya.
Sejak menikah, kehidupan Cak To terus menunjukkan peningkatan...

Setiap
tahun, jumlah anak buah Cak To terus bertambah. Semakin banyak anak
buah, semakin banyak pula setoran yang mereka berikan kepada Cak To.
Makanya, sejak 2000, dia sudah tidak mengemis setiap hari.

Sebenarnya,
Cak To tak mau mengungkapkan jumlah setoran yang dia dapatkan setiap
hari. Setelah didesak, dia akhirnya mau buka mulut. Yaitu, Rp 200 ribu
hingga Rp 300 ribu per hari, yang berarti Rp 6 juta hingga Rp 9 juta per
bulan.

Menurut Cak To, dia tidak memasang target untuk anak
buahnya. Dia hanya minta setoran sukarela. Ada yang setor setiap hari,
seminggu sekali, atau sebulan sekali. ''Ya alhamdulillah, anak buah saya
masih loyal kepada saya,'' ucapnya.

Dari penghasilannya itu, Cak
To bahkan mampu memberikan sebagian nafkah kepada masjid dan musala di
mana dia singgah. Dia juga tercatat sebagai donatur tetap di sebuah
masjid di Gresik. ''Amal itu kan ibadah. Mumpung kita masih hidup,
banyaklah beramal,'' katanya.

Sekarang, dengan hidup yang sudah
tergolong enak itu, Cak To mengaku tinggal mengejar satu hal saja.
''Saya ingin naik haji,'' ungkapnya. Bila segalanya lancar, Cak To akan
mewujudkan itu pada 2010 nanti.

Abdul aziz

Abdul aziz


Busyet gede tenan Pengemis Terkaya Di Indonesia 207788

Raffifadli

Raffifadli


Yoyoy...
Pengemis aja punya mobil CR-V...
tuh jis, jadi pengemis aja...
Pengemis Terkaya Di Indonesia 851359

Abdul aziz

Abdul aziz


lo aj, kan muka lo pas dan pantas. hehe Pengemis Terkaya Di Indonesia 451707

Raffifadli

Raffifadli


dih...
w mah kulitnya putih...
gak cocok...
Pengemis Terkaya Di Indonesia 959562

Abdul aziz

Abdul aziz


Taeeeeeeeee!!! Pengemis Terkaya Di Indonesia 609214

Raffifadli

Raffifadli


emang bener...
pengemis item semuaa...
Pengemis Terkaya Di Indonesia 451707 Pengemis Terkaya Di Indonesia 451707

Abdul aziz

Abdul aziz


Gak juga, ada pengemis putih deket rmah w, bekas bule tapi di indonesia peruntungan nya GAGAL akhirnya jadi pengemis deh, kasian Pengemis Terkaya Di Indonesia 135470

Raffifadli

Raffifadli


wew....
knp harus ngemis di indonesia...??
mending ngemis di luar negeri...
Pengemis Terkaya Di Indonesia 451707 Pengemis Terkaya Di Indonesia 451707

mechanic BS

mechanic BS


coba dia punya mobil ferrari mantabs dh....!!!
gw kasih jempol 5. Pengemis Terkaya Di Indonesia 207788 Pengemis Terkaya Di Indonesia 207788

Raffifadli

Raffifadli


jangan kan mobil ferrari, punya mobil CR-V aja udah keren bgt...
Pengemis Terkaya Di Indonesia 481512 Pengemis Terkaya Di Indonesia 481512 Pengemis Terkaya Di Indonesia 481512 Pengemis Terkaya Di Indonesia 481512 Pengemis Terkaya Di Indonesia 481512 Pengemis Terkaya Di Indonesia 481512 Pengemis Terkaya Di Indonesia 481512

Sponsored content



Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik